NEWS UPDATE :  

Berita

SOCIAL DISTANCING

Hai... Apa kabar? Semoga sehat ya...

 

Tulisan ini terbit ditanggal 29 Maret 2020 tepatnya di hari ke-14 Social Distancing. Hari dimana kita akan mendengar bertambah atau berkurangnya pasien yang positive atau negative terkena virus Corona atau yang disebut dengan COVID-19.

 

Mungkin kalau kita membaca tulisan ini besok, seminggu kemudian, sebulan, setahun atau 10 tahun kedepan, pikiran kita akan kembali lagi mengingat saat-saat yang tragis ini. Saat-saat dimana negara kita repot dengan adanya virus ini. Virus super mungil yang sanggup melumpuhkan perekonomian rakyat. Rakyat dipaksa untuk mengikuti program Social Distancing.


Jadi jangan berharap rantai virus ini terputus jika dari kitanya tidak ada kesadaran untuk menghentikan kegiatan bertemu secara dekat dengan orang lain. Jika kita tidak menjalankan social distancing ini dengan baik, maka kita tidak akan bisa memperlambat angka penyebaran virus corona ini dan hal ini akan memberi dampak besar bagi sistem layanan kesehatan. Mereka akan kewalahan oleh lonjakan penderita virus ini. Namun sebaliknya jika kita menjalankan social distancing ini dengan baik, kita dan para tenaga medis serta pemerintah akan mampu menurunkan laju penyebaran virus ini bersama. Karena itu mari kita dukung program pemerintah ini, dengan saling mengingatkan teman-teman kita untuk tetap berada dirumah bersama keluarga selama virus ini masih ada di negara kita. Jika pun memilih harus keluar rumah, gunakan masker. Dan kita doakan tenaga medis yang sedang berjuang menyembuhkan pasien yang sudah terkena dampak COVID-19 ini agar kita seluruhnya bebas dari dampak COVID-19. 


Di dalam Wikipedia dijelaskan Social distancing, or physical distancing, is a set of infection control actions intended to stop or slow down the spread of a contagious disease. ( yang merupakan serangkaian tindakan pengendalian infeksi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular. Jadi maksudnya disini adalah, kita mengurangi jarak / kontak dengan orang lain agar kita tidak menularkan virus atau kita ditularkan virus dari orang lain. Social distancing ini sangat penting kita ikuti karena kita bisa menolong mereka yang rentan akan virus corona ini.  Kita sudah sama-sama medengar beberapa orang sudah meninggal akibat virus corona ini. Oke, bagaimana menjalankan social distancing ini di Indonesia. Saya akan menjelaskan menurut yang saya pahami.


Diawal penyebaran virus corona atau COVID-19 di Indonesia, pemerintah secara tegas memberitahu kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menjalankan social distancing selama 14 hari. Kenapa 14 hari? Karena Virus ini memiliki waktu inkubasi selama 14 hari.

Caranya adalah dengan melakukan aktivitas dirumah. Hal ini akan mengurangi persentase penyebaran virus corona bahkan bisa saja terhenti.


Namun hal ini tidak semudah yang dipikirkan. Ketika kita semua harus bekerja dirumah, beberapa perusahaan tidak mungkin membiarkan pekerja nya untuk tinggal dirumah. Misalnya dokter dan perawat, apoteker, polisi, penjaga swalayan, bahkan pembersih jalan sekalipun. Mereka sangat dibutuhkan untuk melayani masyarakat 24 jam. Bayangkan saja jika mereka harus bekerja dari rumah, bagaimana dengan masyarakat yang butuh pertolongan? Karena itu pemerintah mengambil kebijakan dengan mengizinkan beberapa perusahaan untuk tetap bekerja diluar dengan tetap memperhatikan kesehatan diri sendiri dan orang lain.


Selain itu juga, banyak sekolah dan univeristas menutup sementara. Para guru harus melakukan pembelajaran jarak jauh (online) kepada anak didik mereka, dengan begitu baik ilmu pengetahuan dan kesehatan berjalan beriringan tanpa merugikan orang lain. Namun masalahnya adalah apakah semua sekolah siap melakukan pembelajaran jarak jauh?

7 hari pertama sejak diterapkannya social distancing di Indonesia, betapa repotnya beberapa sekolah-sekolah dan universitas dalam memberikan pembelajaran online yang selama ini jarang bahkan belum pernah diterapkan ke anak didik. Dan sistem pembelajaran online ini mungkin memaksa guru yang kurang tahu mengenai tehnologi informatika harus keluar dari zona nyaman mereka dan mengikuti pembelajaran jarak jauh. Dan tidak heran kalau diawal-awal pembelajaran ini banyak komentar-komentar datang dari orangtua siswa atau siswa itu sendiri tentang ketidaksiapan sekolah dalam menerapkan pembelajaran online yang bisa dikatakan instant ini. Namun seiring waktu, semua bisa ter-handle dengan baik.


Well,,, Social distancing yang saya maksud disini bukan hanya belajar dan bekerja dirumah. Tapi juga menginformasikan kita untuk bisa menjaga jarak antara satu dengan yang lain. Nah, ini bagian yang paling menyedihkan karena menyangkut sisi kemanusiaan kita dalam bermasyarakat.


Sedih sih, yang biasanya kita menyapa oranglain dengan memberi salam, sekarang kita hanya bisa menunduk, yang biasanya kita kumpul bersama sekedar berbagi cerita, sekarang hanya bisa menghindar, yang biasanya menyapa teman dengan pelukan, tepuk bahu, cipika cipiki, kini hanya bisa tersenyum saja. Kita yang selau diberitahu untuk menerapkan 5 S ( senyum, salam, sapa, sopan, santun, kepada siapapun mungkin diubah menjadi 4 S (senyum, sapa, sopan, santun).


Lalu bagaimana dengan mereka yang hobinya bermain bola, dan kini mereka harus memaksakan diri untuk beristrahat dahulu sementara, mereka yang suka pergi ke bioskop, karaoke, minum kopi di warung, makan di restauran, mereka yang suka touring, mereka yang suka ke salon mereka yang suka gosip. Hehehe... Dan harus memilih tinggal dirumah bersama keluarga.


Hal yang menyedihkan lagi adalah mereka yang sudah mempersiapkan perjalanan tamasya, mempersiapkan pesta atau pertemuan besar sejak beberapa bulan yang lalu, dan semua itu harus dibatalkan dalam 14 hari ini dan mungkin sampai keadaan benar-benar membaik. Yang lebih mirisnya adalah menutup sementara rumah-rumah ibadah untuk menghindari agar tidak ada pertemuan yang melibatkan banyak orang. Pemerintah tidak melarang masyarakat untuk beribadah, namun sebagai masyarakat kita harus paham pentingnya menjalankan social distancing ini demi kebaikan kita bersama.  Toh kita masih bisa melakukan ibadah dirumah bersama keluarga kan?


Meskipun begitu, masih banyak masyarakat yang kurang memahami apa itu social distancing atau mereka yang paham tetapi tidak memperdulikan hal tersebut. Maka wajar saja kalau kita masih menyaksikan beberapa orang berkeliaran dijalan, berbicara satu sama lain, tertawa, atau mengikuti kegiatan yang melibatkan banyak orang. Bahkan social distancing  ini dimanfaatkan sebagian orang untuk berlibur dan pulang kampung yang jelas-jelas sangat dilarang. Duhhh...


Jujur sebenarnya saya takut kalau terkena virus ini dan mungkin anda juga kan. Hehehe... But life must go on. Meskipun kita dirumah kita masih bisa beraktifitas dan jangan diam-diam saja. Nanti jadi lupa ingatan loh... Virus Corona ini, It?óÔé¼Ôäós riweuhhhh, guys.


Jangan lupa persediaan makanan selama dirumah, tapi tetap juga jangan sampai Panic Buying karena bagaimanapun pemerintah pasti tetap menyediakan kebutuhan masyarakat di masa Pandemi Corona ini.

 

Dan walupun sekarang sedang berada di social distancing, kita harus tetap memperhatikan sesama kita. Dengan menanyakan terus keadaan mereka dan menghubungi tim kesehatan jika mereka sakit dan menunjukkan gejala terkena virus corona.


Sekarang sudah berasakan gimana sedihnya dan susahnya tidak bertemu, jadi kalau virus ini sudah hilang, mari kita hargai momen pertemuan kita setiap waktu.


Last but not least, jaga kesehatan dengan rajin cuci tangan, minum air hangat, minum dan makanan yang sehat, dan berdoa. Tuhan memberkati. Bye..

 

Penulis : Ibu Yuni Maris Stella Br Manurung, S.Pd | Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris